Rabu, 27 Juli 2011

MAKNA SHALAT

MAKNA SHALAT

Tasyakur dan wasiat taqwa.
Saat ini kita berada pada jumat kedua bulan Rajab 1429 H, bulan ke-7 dalam perhitungan tahun Hijriyah. Bulan Rajab ini adalah sebagai salah satu bulan yang dihormati. Firman Allah QS Attaubah :36 :




”Sesungguhnya bilangan bulan dalam satu tahun itu adalah duabelas bulan dalam keketapan Allah pada hari Allah menciptakan langit dan bumi yang diantara bulan-bulan itu ada empat bulan yang dihormati (Zulkqa’dah,Zulhijjah,Muharram dan Rajab). Demikianlah agama yang lurus, maka janganlah kamu berbuat zalim (menganiaya) dirimu sendiri. Dan perangilah orang-orang musyrik itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa”

Bulan Rajab berasal dari kata ATTARJIIB/ATTA’ZIIM yang berarti keagungan atau kehebatan, karena pada bulan ini Allah menunjukkan keagungannya dan kehebatannya dalam mengisra’kan dan memi’rajkan nabi besar Muhammad SAW dalam waktu yang sangat singkat ke tujuh blapis langit dan melanglang buana ke seantero jagad raya ini untuk membuktikan bahwa Allah maha kuasa atas sekalian makhluk dan untuk menunjukkan tanda-tanda kekuasaannya.
QS Al-Israa’ : 1 :




Isra dan Mi’raj yang diperagakan oleh Allah SWT juga bertujuan untuk memberikan rasa optimisme kepada Rasulullah yang sedang mengalami kegalauan/kesedihan setelah ditinggal pergi oleh dua orang pendukungnya yaitu Abu Thalib, pamannya dan Siti Khadijah, Istri tercintanya dalam tahun yang sama yang mengakibatkan meningkatnya tekanan dan permusuhan kaum kafir Quraisy tarhadap Rasulullah serta para pengikutnya.
Satu hal yang sangat penting dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu adalah diterimanya perintah shalat lima waktu sehari semalam oleh Rasulullah sebagai satu solusi atas segala permasalahan yang dihadapi oleh Rasulullah serta para pengikutnya.
QS Albaqarah 45 :

”Minta tolonglah kamu dengan sabar dan shalat. Seseungguhnya yang demikian itu adalah sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu”.

Oleh karena itu jika kita ingin mendapatkan pertolongan dan perlindunga Allah SWT maka marilah kita menegakkan shalat lima waktu sehari semalam sebagai sarana komunikasi dengan Allah SWT baik dalam keadaan senang atau susah baik dalam keadaan sehat atau sakit sebagaimana yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW.



Apalagi dalam kondisi sekarang ini dimana ummat Islam sedang mengalami berbagai rongrongan, cobaan, fitnah, tantangan dan rintangan dari orang-orang yang anti Islam sehingga ummat Islam dipojokkan oleh sebuah rekayasa politik yang menyudutkan ummat Islam seolah-olah berada dipihak yang salah. Biarkan mereka membenci Islam dan memusuhi Islam tetapi jika Allah menghendaki Allah pasti akan menolong kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar