Rabu, 27 Juli 2011

KEUTAMAAN SODAQOH

KEUTAMAAN SODAQOH
QS Albaqoroh 261 :



“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti menanam sebutir biji yang dapat menumbuhkan tujuh buah tangkai dan pada tiap-tiap tangkai itu terdapat seratus butir biji. Demikianlah Allah melipatgandakan pahalanya bagi siapa yang dikehendaki dan seseungguhnya Allah maha luas rahmatnya lagi maha mengetahui”.

Ayat tersebut menyatakan dengan jelas bahwa orang yang menafkahkan hartanya di jalan allah akan dilipatgandakan pahalanya sampai 700 kali. Bukan hanya balasan di akhirat tetapi juga balasan di dunia. Firman Alaah :

“Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan diganti oleh Allah SWT”

Senada dengan ayat tersebut Rasulullah SAW bersabda :

“Tidak akan berkurang harta seseorang lantaran bersodaqoh bahkan bertambah dan bertambah”

Tetapi kebanyakan manusia mengira jika mereka mengeluarkan harta untuk bersodaqoh maka hartanya akan menjadi berkurang sehingga mereka menjadi bakhil (kikir dan pelit) dan enggan bersodaqoh karena mereka menganggap bahwa harta yang diperolehnya adalah hasil jerih payahnya sendiri. Padahal apapun yang diperolehnya baik berupa hata benda, kesehatan dan lain-lain semua itu merupakan anugrah dari Allah SWT yang di dalamnya terdapat hak orang lain yang harus dikeluarkan baik yang wajib maupun yang sunnah. Yang wajib adalah zakat sesuai dengan ketentuan dan yang sunnah adalah sodaqoh atau infaq di jalan Allah seperti untuk anak yatim fakir miskin, pembangunan masjid, pembangunan sarana pendidikan, untuk kegiatan-kegiatan agama dsb.
Oleh karena itu marilah kita segera berinfaq di jalan Allah baik dalam keadaan senag ataupun dalam keadaan susuah, baik secara sembunyi ataupun secara terang-terangan seberapapun kemampuan kita walaupun hanya sebutir kurma ( ) selagi ada kesempatan, selagi kita mampu, selagi kita memiliki harta, jangan sampai menunggu harta kita habis atau menunggu kita kaya karena belum tentu di waktu yang akan datang kita mampu dan belum tentu harta itu berada di tangan kita karena harta itu adalah bayangan yang mudah hilang seketika. Apabila Allah menghendaki maka harta itu bisa lenyap atau musnah seketika dan hal itu sangat mudah bagi Allah.
Janganlah menjadi orang bakhil (kikir/pelit) tetapi jadilah orang yang pemurah. Rasulullah bersabda :

“Orang yang bakhil itu adalah musuhnya Allah”
“Orang yang bakhil itu sangat dekat kepada neraka dan sangat jauh dari surga dan sebaliknya orang yang pemurah itu sangat dekat kepada surga dan sangat jauh dari neraka”

Allah akan menyiksa orang-orang yang hanya menumpuk hartanya tanpa mengeluarkan hartanya di jalan Allah : QS Attaubah 35




Hakikat harta kita yang sebenarnya adalah harta yang kita keluarkan di jalan Allah. QS Assahaf 10 – 11.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar